Wednesday, January 23, 2008

ahnnyonghaseyo....


Beberapa orang mungkin sudah tahu bahwa kalimat di atas merupakan bahasa KOREA. Ahnnyonghaseyo yang berarti apa kabar itu saat ini "dipaksakan" menjadi kata yg umum bagi "penduduk" Bank dimana saya bekerja.
Secara saya bekerja di perusahaan Korea, sebenarnya saya dituntut bisa berbahasa tsb. Minimal sedikit2 bisa lah...Boz2 Korea saya selama ini masih mempelajari bahasa Indonesia. Maka secara tidak langsung, para karyawannya juga harus bisa berbahasa Korea, mengingat di zaman Globalisasi saat ini orang harus memiliki kemampuan berbahasa minimal dua.
Maka jadilah perempuan-yg sudah berumur25 tahun-dan sudah menikah ini menjadi sasaran empuk program kursus bahasa Korea. Kursus tersebut diwajibkan bagi seluruh karyawan kecuali para OB serta Security. Khusus bagi para OB dan Security tsb, mereka diberikan pilihan apakah akan mengikutinya ataukah tidak.
Bagi saya, mempelajari hal baru merupakan sesuatu yg menarik terlebih lagi bahasa. Akan tetapi dengan kemampuan otak dan rutinitas pekerjaan saat ini, melemahkan saya untuk benar2 bersungguh-sungguh mendalami hal tsb. Akan lebih baik jika kita mempelajari sesuatu hal sedari dini atau pada saat kita masih menjadi anak2 yg lucu. Otak saya yg sudah jarang terasah ini menjadi agak sulit mencerna bahasa asing tersebut. Lain halnya saat saya menjalani fase pendidikan Sekolah Dasar, mencerna apapun terasa lebih gampang dan mudah.
Ceritanya, les bahasa Korea ini sudah berjalan dari bulan Desember. Yah rada2 memaksakan sih mengingat lebih enak terdengar jika dilakukan mulai January awal.Tapi sudahlah,itu bukan hal yg perlu diperpanjang.Kursus terbagi menjadi tiga kelas. Tiap2 kelasnya terisi oleh sekitar 15 orang. Kursus diadakan mulai hari selasa sampai dengan kamis. Kebetulan saya mendapat kelas pada hari rabu. Mulai belajar setelah magrib sampai dengan satu setengah jam ke depan. Terkadang saya harus memaksakan untuk tetap konsentrasi setelah 9 jam kita dibebankan oleh pekerjaan. Bahkan kadang pada saat kursus dimulai, pekerjaan saya belum selesai. Kalau sudah begitu, setelah les selesai barulah saya melanjutkan pekerjaan kembali.Semangat saya yg kurang, bisa saja disebabkan karena saya belum terlalu butuh akan bahasa tersebut. Seperti les pada umumnya, pesertanya diharuskan lulus. Untung saja les ini merupakan fasilitas dari perusahaan. Atau mungkin karena kegratisannya, saya rada2 malas untuk mengulang-ulang kembali pelajaran yg sudah pernah saya dapat. Orang bijak pernah(dan memang terdapat di dalam Qur'an) berkata bahwasannya, "boleh saja kita membenci sesuatu yg kita hadapi, akan tetapi menurut ALLAH, sesuatu itu justru merupakan kebaikan buat diri kita, hanya saja kita belum menyadarinya."
Terlepas suka atau tidak suka akan bahasa Korea, Khursus tersebut akan selalu saya hadapi sepanjang saya bekerja di tempat tersebut. Mungkin ini tantangan yg saya sedang hadapi.Satu2nya hiburan saya selama kursus yaitu situasi kelas yg rame banget dan anak2nya bangor2 dan kocak2.Ada yg suka nyeletuk-nyeletuk aneh, ada yg polos banget, yah beragam deh tipe2 manusianya.Setidaknya saya bisa mengambil sisi positif dari les Korea tsb.Hitung2 menambah keilmuan saya. Ok,semangat...semangat...=)